Thursday, March 25, 2010

MALAS

Tiba-tiba rasa tidak ada mood untuk menulis, masa berfikir, malas susun ayat, malas menaip... emmm, ini ke penulis yang berjaya... Weh, wake uplah, semangat,angan2 dan impian bukan ke main tapi pemalas. MALAS tu sepatutnya tidak ada dalam hidupku. Aku harusnya buang perasaaan malas tu, jangan malaslah anne!
Malas, merupakan salah satu penyakitku di minggu ini dan sikap ini sehubungannya dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai contoh janganlah jauh-jauh dahulu ke Italy, tapi yang paling dekat di rumah ku sendiri tapi sikap ini sememangnya ada di dalam setiap insan.
Malas fikir banyak hal, malas belajar (umum terjadi pada pelajar) dan bagi orang pekerja pun kemalasan itu tetap ada.
Tapi memang rasa malas sudah merupakan fitrah dari Tuhan dan kita harus yakin bahawa pemberian Tuhan itu selalu ada manfaatnya, hanya saja permasalahannya terletak pada bagaimana kita mengatasi rasa malas tersebut, mencuba mengambil manfaat atau hikmah dari rasa malas kita dan belajar melihat dari sudut pandang yang lebih baik.

Malas itu boleh diibaratkan seperti keimanan kita yang ada kalanya meningkat dan ada kalanya menurun. Tapi ternyata kalau dilatih terus menerus dan teratur keimanan itu bisa meningkat atau setidaknya tidak menurun. Nah..begitupun dengan malas, dengan cara teratur diikuti dengan kekonsistenan kita mengerjakan sesuatu itu atau cara mengatasi rasa malas, rasa malas bolehh di atasi dan bukan tak mungkin boleh berubah untuk menjadi rajin. So, berubahlah.

Rasa malas diertikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sukar, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban, dll. Jika keluarga besar dari rasa malas ini mudah sekali muncul dalam aktiviti sehari-hari kita, maka dijamin kerja kita akan jauh menurun. Bahkan, malas itu membuat kita tidak mungkin boleh mencapai sesuatu yang lebih baik seperti mana yang kita inginkan.

Rasa malas sejatinya merupakan sejenis penyakit mental. Mengapa disebut penyakit mental? Disebut demikian karena akibat buruk dari rasa malas memang sangat merugikan. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kerjanya dan ini sangat merugikan. Success dalam karier, bisnis, dan kehidupan umumnya tidak pernah menjemput kemalasan itu datang. Masyarakat yang dipenuhi oleh individu-individu yang malas tidak akan pernah maju.
Sikap malas adalah salah satu bentuk penyakit rohani, di mana Rasululah saw. memerintahkan umatnya untuk selalu berdo’a dan berlindung agar terhindar darinya. Sebagainya disebutkan dalam haditsnya

اللهم إني أعوذبك من الهم والحزن وأعوذبك من الجبن والبخل وأعوذبك من العجز والكسل وأعوذبك غلبة الدين وقهر الرجال

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari sikap takut dan rusuh, dari sikap penegcut dan kikir, dari sikap lemah dan malas, dari sikap lililatan hutang dan desakan orang lain.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

So, hilangkanlah perasan M.A.LA.S itu!

No comments:

Post a Comment